AKBP Bonifasius Rumbewas: Sosok Kapolres Tegas di Perbatasan, Meski 4 Anak Buahnya Tersandung Kasus Narkoba
Nunukan, Kalimantan Utara – Nama AKBP Bonifasius Rumbewas kini menjadi sorotan publik. Sebagai Kapolres Nunukan, ia menghadapi tantangan berat di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia yang rawan peredaran narkoba. Namun yang membuatnya benar-benar diuji adalah kenyataan pahit: empat anggota polisi di bawah komandonya justru terlibat dalam kasus narkotika.
Meski demikian, AKBP Bonifasius tetap menunjukkan sikap tegas dan tidak mentolerir pelanggaran, bahkan dari internal kepolisian sendiri. Peristiwa ini membuka mata publik bahwa perlawanan terhadap narkoba tidak hanya harus dilakukan keluar, tetapi juga ke dalam institusi.
Profil Singkat AKBP Bonifasius Rumbewas
AKBP Bonifasius Rumbewas, S.I.K., resmi menjabat sebagai Kapolres Nunukan pada Juli 2024. Sebelumnya, ia bertugas di lingkungan Mabes Polri dan dikenal sebagai perwira menengah yang berpengalaman dalam penanganan kejahatan transnasional, termasuk narkotika.
Nunukan bukan wilayah biasa—kabupaten ini menjadi salah satu pintu masuk utama peredaran narkoba dari Malaysia menuju berbagai kota besar di Indonesia. Memimpin wilayah strategis seperti ini tentu bukan pekerjaan ringan. Namun Bonifasius tidak gentar.
Sejak awal menjabat, ia langsung menginisiasi berbagai program pemberantasan narkoba, mulai dari patroli laut, pembentukan kampung bebas narkoba, hingga edukasi masyarakat.
Tegas Tangani Narkoba, Termasuk di Tubuh Sendiri
Tragedi internal menimpa Polres Nunukan saat empat anggota polisi tertangkap karena terlibat jaringan narkoba. Insiden ini mengejutkan publik dan menjadi tamparan keras bagi institusi.
Alih-alih menyembunyikan atau melindungi, AKBP Bonifasius justru bersikap tegas dan mendukung penuh proses hukum terhadap anggotanya sendiri.
“Kami tidak pandang bulu. Siapa pun yang terbukti bersalah, akan kami proses sesuai hukum yang berlaku, termasuk jika itu anggota kami sendiri,” tegasnya dalam pernyataan kepada media.
Langkah tegas ini menuai apresiasi dari masyarakat dan menjadi bukti bahwa ia berkomitmen menjaga marwah institusi kepolisian.

Baca juga: Modus PNS di Sulbar Libatkan Istri Korupsi Kredit Fiktif Bank Sulselbar, Negara Rugi Rp 28 Miliar
Rekam Jejak Penanganan Narkoba di Nunukan
Selama menjabat, Bonifasius dan timnya telah mencetak sejumlah prestasi:
-
Pengungkapan 1,6 Kg Sabu dan 8 Kasus Narkoba (April 2025): Barang bukti dimusnahkan disaksikan langsung oleh para tersangka, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas hukum.
-
Pengungkapan 22 Kasus dengan 34 Tersangka dalam rentang waktu Januari hingga April 2025, termasuk pelaku warga negara asing dan perempuan.
-
Pencanangan Kampung Bebas Narkoba di RT 12 Kelurahan Nunukan Barat, sebagai bentuk pendekatan preventif ke akar masyarakat.
-
Penggerebekan di Pulau Sebatik yang mengamankan sabu dan cairan liquid mengandung zat terlarang, menunjukkan bahwa pengawasan perbatasan diperketat secara masif.
Semua ini memperlihatkan bahwa meskipun Nunukan menjadi jalur rawan peredaran narkotika, kepemimpinan Bonifasius berani dan tak kompromi terhadap jaringan pengedar.
Sosok Humanis dan Dekat dengan Masyarakat
Tak hanya dikenal tegas, AKBP Bonifasius juga dikenal sebagai sosok yang humanis. Ia aktif turun langsung ke lapangan, membaur dengan masyarakat, dan kerap menginisiasi kegiatan sosial seperti pembagian takjil selama Ramadan, kunjungan ke sekolah, serta dialog terbuka dengan warga.
Pendekatan seperti ini memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian, dan menunjukkan bahwa pemimpin daerah hukum seperti Kapolres harus mampu menjadi pelayan, pelindung, sekaligus panutan di tengah masyarakat.
Penutup: Tantangan Besar, Komitmen Lebih Besar
Tertangkapnya empat anggota Polres Nunukan dalam kasus narkoba menjadi ujian besar bagi AKBP Bonifasius Rumbewas. Namun, sikap terbuka dan tegas yang ia tunjukkan menandakan komitmen besar dalam menegakkan keadilan, sekaligus membenahi institusi dari dalam.
Di tengah tantangan kompleks wilayah perbatasan, AKBP Bonifasius menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak hanya soal memberi perintah, tetapi juga tentang memberi contoh.